5 Penyakit Akibat Tak Gunakan Masker Saat Beraktivitas
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu jika banyak zat berbahaya di udara yang kita hirup? Meski tak terlihat debu halus atau asap juga gas dapat mempengaruhi kesehatan. Umumnya saat terpapar zat berbahaya di udara ini, seseorang akan mengalami batuk-batuk, sesak nafas, bersin, hingga sulit bernafas. Kalau sudah begini, kamu tentu perlu melakukan tindakan pencegahan. Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan masker.
Meskipun penggunaan masker tidak dapat mencegah 100 persen namun tindakan ini dapat membantu mengurangi efek polusi udara bagi tubuh. Di kota-kota besar, zat berbahaya yang menjadi penyebab polusi udara ini biasanya berasal dari kendaraan bermotor. Untuk itu, sangat penting bagi kamu untuk selalu menggunakan masker saat berada di luar ruangan untuk mengurangi paparan terhadap polusi.
Nah, berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang bisa kamu alami akibat tidak menggunakan masker saat beraktivitas.
1. Bronchopneumonia dan COPD (Chronicle Obstructive Pumonary Disease - Penyempitan Saluran Pernapasan)
Umumnya penyakit bronchopneumonia ini dialami oleh anak-anak. Virus “bersembunyi” di dalam polusi udara lalu masuk ke saluran pernapasan. Ini menyebabkan si kecil jadi sulit bernafas dan merasakan nyeri di dada. Nafas jadi berbunyi serta munculnya gerakan tidak normal di bagian dada akibat kesulitan mendapatkan udara.
Meski umumnya menyerang anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa tidak rentan terhadap bronchopneumonia. Bagaimana pun udara yang tercemar memberikan dampak negatif bagi semua orang. Untuk itu, disarankan untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan atau di tempat yang rawan polusi udara.
2. Asma atau Asthmatic Bronchiale
Kamu tentu sudah akrab dengan “asma”. Beberapa orang di sekitar kamu mungkin mengidap penyakit yang satu ini. Walaupun ada pendapat yang mengatakan bahwa asma merupakan bawaan lahir, namun bukan tidak mungkin asma juga disebabkan oleh polusi udara. Orang yang sehat pun bisa mengidap asma yang menyerang secara tiba-tiba akibat peradangan paru-paru. Nah, peradangan paru-paru ini biasanya diakibatkan oleh udara tercemar yang dihirup seseorang.
Meskipun penggunaan masker tidak dapat mencegah 100 persen namun tindakan ini dapat membantu mengurangi efek polusi udara bagi tubuh. Di kota-kota besar, zat berbahaya yang menjadi penyebab polusi udara ini biasanya berasal dari kendaraan bermotor. Untuk itu, sangat penting bagi kamu untuk selalu menggunakan masker saat berada di luar ruangan untuk mengurangi paparan terhadap polusi.
Nah, berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang bisa kamu alami akibat tidak menggunakan masker saat beraktivitas.
1. Bronchopneumonia dan COPD (Chronicle Obstructive Pumonary Disease - Penyempitan Saluran Pernapasan)
Umumnya penyakit bronchopneumonia ini dialami oleh anak-anak. Virus “bersembunyi” di dalam polusi udara lalu masuk ke saluran pernapasan. Ini menyebabkan si kecil jadi sulit bernafas dan merasakan nyeri di dada. Nafas jadi berbunyi serta munculnya gerakan tidak normal di bagian dada akibat kesulitan mendapatkan udara.
Meski umumnya menyerang anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa tidak rentan terhadap bronchopneumonia. Bagaimana pun udara yang tercemar memberikan dampak negatif bagi semua orang. Untuk itu, disarankan untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan atau di tempat yang rawan polusi udara.
2. Asma atau Asthmatic Bronchiale
Kamu tentu sudah akrab dengan “asma”. Beberapa orang di sekitar kamu mungkin mengidap penyakit yang satu ini. Walaupun ada pendapat yang mengatakan bahwa asma merupakan bawaan lahir, namun bukan tidak mungkin asma juga disebabkan oleh polusi udara. Orang yang sehat pun bisa mengidap asma yang menyerang secara tiba-tiba akibat peradangan paru-paru. Nah, peradangan paru-paru ini biasanya diakibatkan oleh udara tercemar yang dihirup seseorang.
Ketahui: 5 Penyebab Kambuhnya Asma
Saat kambuh, pengidap asma bisa mengalami sesak napas, batuk kering, hingga munculnya suara berat saat menghembuskan nafas. Pada kasus yang parah, muncul perasaan otot dada menyempit sehingga menimbulkan kesulitan bernafas.
3. ISPA
Infeksi saluran pernapasan atas atau ispa merupakan jenis penyakit menular yang patut diwaspadai. Apabila seseorang mengidap ISPA, ia tidak akan bisa bernafas dengan baik. Umumnya, ISPA menyerang hidung, tenggorokan dan paru-paru sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.
Ketika seseorang terkena ISPA ia berpotensi menyebarkan penyakit ini ke orang di sekitarnya yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Untuk itu, apabila mengidap penyakit ini, seseorang biasanya akan langsung diisolasi agar tidak menyebarkan virusnya kepada orang lain.
Saat kambuh, pengidap asma bisa mengalami sesak napas, batuk kering, hingga munculnya suara berat saat menghembuskan nafas. Pada kasus yang parah, muncul perasaan otot dada menyempit sehingga menimbulkan kesulitan bernafas.
3. ISPA
Infeksi saluran pernapasan atas atau ispa merupakan jenis penyakit menular yang patut diwaspadai. Apabila seseorang mengidap ISPA, ia tidak akan bisa bernafas dengan baik. Umumnya, ISPA menyerang hidung, tenggorokan dan paru-paru sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.
Ketika seseorang terkena ISPA ia berpotensi menyebarkan penyakit ini ke orang di sekitarnya yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Untuk itu, apabila mengidap penyakit ini, seseorang biasanya akan langsung diisolasi agar tidak menyebarkan virusnya kepada orang lain.
Baca Juga: Gejala Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
4. Jantung Koroner
Bukan hanya masalah pernafasan, polusi udara juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung, lho. Penyakit jantung koroner yang diakibatkan oleh polusi udara ini mungkin terjadi karena kurangnya asupan oksigen. Gejala awal yang ditunjukkan adalah munculnya rasa nyeri di bagian dada dan sesak saat bernafas. Biasanya rasa nyeri ini akan semakin terasa saat sedang menjalani aktivitas berat seprti, olahraga.
5. Paru-Paru Basah atau Pneumonia
Pneumonia terjadi karena adanya infeksi yang memicu inflamasi pada salah satu atau kedua kantong paru-paru. Pengidap penyakit ini akan mengalami pembengkakan paru-paru yang berisi cairan.
Awal mula penyakit ini adalah munculnya gejala demam, kesulitan bernafas, dan batuk. Bukan hanya orang dewasa, namun anak-anak dan lansia pun bisa mengidap pneumonia.
Untuk selalu menjaga kesehatan pernafasan dan jantung, sebaiknya selalu langkah pencegahan dengan menggunakan masker. Namun ingat untuk tidak menggunakan masker lebih dari dari delapan jam. Masker yang sudah digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyimpan bakteri dan virus yang justru membahayakan kesehatan tubuh.
4. Jantung Koroner
Bukan hanya masalah pernafasan, polusi udara juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung, lho. Penyakit jantung koroner yang diakibatkan oleh polusi udara ini mungkin terjadi karena kurangnya asupan oksigen. Gejala awal yang ditunjukkan adalah munculnya rasa nyeri di bagian dada dan sesak saat bernafas. Biasanya rasa nyeri ini akan semakin terasa saat sedang menjalani aktivitas berat seprti, olahraga.
5. Paru-Paru Basah atau Pneumonia
Pneumonia terjadi karena adanya infeksi yang memicu inflamasi pada salah satu atau kedua kantong paru-paru. Pengidap penyakit ini akan mengalami pembengkakan paru-paru yang berisi cairan.
Awal mula penyakit ini adalah munculnya gejala demam, kesulitan bernafas, dan batuk. Bukan hanya orang dewasa, namun anak-anak dan lansia pun bisa mengidap pneumonia.
Untuk selalu menjaga kesehatan pernafasan dan jantung, sebaiknya selalu langkah pencegahan dengan menggunakan masker. Namun ingat untuk tidak menggunakan masker lebih dari dari delapan jam. Masker yang sudah digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyimpan bakteri dan virus yang justru membahayakan kesehatan tubuh.
Sumber :
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar