5 Mitos dan Fakta Sarapan



Bubur kerap menjadi pilihan makanan untuk sarapan. (Foto: Asian inspiration)
Sarapan merupakan salah satu komponen dalam pemenuhan pola makan bergizi seimbang. Meski akrab dengan kehidupan sehari-hari, sarapan seringkali dianggap sepele. Ditambah lagi dengan beredarnya berbagai mitos mengenai sarapan. Sebelum Anda mempercayainya, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dulu fakta yang sebenarnya.
1. Sarapan dapat membuat tubuh gemuk
Menurut Novalia Sutjiady, Dokter Umum, Rumah Sakit Umum Siloam Hospitals Lippo Village, anggapan tersebut tentu saja salah. Selama Anda mengonsumsi sarapan dengan kandungan gizi seimbang dan porsi yang cukup maka Anda tidak akan mengalami kegemukan. Kecuali, bila Anda mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kalori tanpa diimbangi dengan aktivitas yang cukup, yang bisa jadi akan membuat timbangan tubuh Anda terus bertambah.
2. Sarapan dapat membuat mengantuk
Mengantuk setelah makan akan terjadi bila Anda tidak melakukan aktivitas apapun setelah sarapan. Hal tersebut lantaran berkurangnya pasokan oksigen ke otak.
“Agar tidak mengantuk setelah sarapan, Anda sebaiknya segera beraktivitas dan tidak bermalas-malasan,” ucap Novalia.
3. Kalau tidak beraktivitas, tidak perlu sarapan
Anggapan tersebut adalah anggapan yang keliru. Meski tidak beraktivitas, tubuh tetap memerlukan energi untuk metabolisme tubuh. Terlebih lagi bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus. Melewatkan sarapan hanya akan membuat gula darah Anda tidak stabil. Ditambah lagi, orang yang melewatkan sarapan biasanya akan mengonsumsi makan siang dengan porsi yang lebih banyak.
4. Sarapan cukup makan roti dan susu
Menu sarapan sebaiknya sama seperti waktu makan lainnya, yaitu terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, dengan porsi secukupnya disesuaikan dengan aktivitas. Jadi roti dan susu tentu saja tidak dapat memenuhi kebutuhan energi tubuh Anda.
5. Sarapan boleh jam berapa saja
Novalia mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja dilakukan menyesuaikan dengan aktivitas. Namun, tetap perhatikan kondisi tubuh dan aktivitas. Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit diabetes, sebaiknya sarapan tetap dilakukan sebelum jam sembilan, agar tubuh memiliki waktu yang cukup untuk metabolisme. Sementara bagi Anda yang sehat pun, waktu sarapan yang tidak menentu sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan agar tubuh tetap sehat.
Konsultasi: dr. Novalia Sutjiady, Rumah Sakit Umum Siloam Lippo Village, Tangerang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dangdut Dasar Musik yang Menyentuh Hati

DASAR-DASAR MUSIK DANGDUT MODERN DI INDONESIA

PEMBELAJARAN SENI MUSIK